News

Sekjen Gerindra Sebut Isu Keretakan Prabowo-Jokowi Sengaja Diproduksi


Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah bila mundurnya beberapa calon kepala daerah (Cakada), seperti Ahmad Riza Patria sebagai cawalkot Tangerang Selatan dan Gusti Bhre sebagai Cawalkot Solo, akibat retaknya hubungan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia curiga isu itu sengaja diproduksi oleh pihak-pihak tertentu untuk membuat kedua pemimpin itu tampak berbeda pandangan.

“(Saya) bukan hanya membantah, isu itu sengaja diproduksi seolah-olah ada perbedaan pandangan diantara pemimpin kita,” tegas Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).

Ia memastikan, komunikasi yang terjadi antara Ketum Partai Gerindra tersebut, dengan Presiden Jokowi berlangsung sangat baik.

“Saya harus katakan komunikasi Pak Prabowo dan Pak Jokowi sangat baik, sangat lancar, komunikasi dalam minggu ini sehari bisa dua kali ketemu, hal penting sampai hal ringan dikomunikasikan. Bahkan Pak Prabowo minta Pak Jokowi hadir di penutupan Rapimnas, dan pak Jokowi menyanggupi insya Allah akan datang,” tutur dia.

Baca Juga:  Israel Biadab, Jurnalis Palestina Dibakar Hidup-hidup dalam Serangan ke Tenda Gaza

Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi membantah isu keretakan hubungan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

“Tidak benar sama sekali. Pak Prabowo sebagai presiden terpilih dengan Pak Jokowi sebagai presiden yang masih menjabat hari ini hubungannya sangat baik, sangat mesra,” ujar Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta Selasa (27/8/2024).

Adapun pada Senin (26/8/2024), Staf Khusus (Stafsus) Presiden Juri Ardiantoro menyatakan bahwa isu keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan upaya adu domba yang sengaja dirancang untuk mengganggu keberlanjutan pemerintahan.

“Jika ada upaya mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih saat ini retak adalah upaya mengganggu agenda keberlanjutan pemerintahan,” katanya.  

Baca Juga:  Dokter Rekam Mahasiswi Mandi di Cempaka Putih, Polres Jakpus Ungkap Motif dan Tujuannya

Back to top button