News

Dasco: Tidak Ada Deal Tertentu dengan PDIP


Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan tidak ada deal politik apapun dengan PDI Perjuangan dari wacana pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Lewat pernyataan ini, Dasco juga menegaskan tak pernah ada pembicaraan perihal akan bergabungnya PDI Perjuangan ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Belum ada pembicaraan mengarah ke koalisi, apalagi syarat-syarat tertentu,” kata Dasco saat dikonfirmasi Inilah.com, Minggu (26/1/2025).

Pernyataan yang sama juga sempat disampaikan Sekjen partai Gerindra Ahmad Muzani. Ia mengatakan, partainya tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun bila Prabowo bertemu dengan Megawati.

“Keuntungannya buat rakyat dan bangsa, bukan buat Gerindra,” ujar Muzani kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (25/1/2025).

Baca Juga:  IDAI: Angka Anak Penderita Asma Terus Meningkat, tapi Fasilitas Kesehatan Minim

Rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati ini kembali mencuat dalam beberapa hari terakhir. Rencana pertemuan keduanya sempat mencuat pada 23 Januari lalu atau bertepatan dengan ulang tahun Mega.

Namun pertemuan keduanya di momen tersebut batal. sebab Prabowo telah dijadwalkan melawat ke India dalam rangka kunjungan kerjanya. Dia terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma pada Kamis sore, 23 Januari lalu.

Sebelumnya sempat beredar kabar kalau Gerindra bergerak sendiri untuk menarik PDI ke dalam koalisi, hal yang kemudian memancing penolakan dari beberapa ketua umum partai yang tergabung di KIM. Demokrat ditengarai salah satunya. Dugaan ini terlihat dari pernyataan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono yang sempat menyindir PDIP. Menyiratkan ketidaksetujuan bila banteng moncong putih merapat ke koalisi.

Baca Juga:  Kejar Bukti Keterlibatan Eks Dirjen Binapenta, KPK Konfirmasi Barang Bukti di Kasus Pemerasan RPTKA

Saat berpidato dalam acara Perayaan Natal dan Tahun Baru Partai Demokrat, di TMII, Jakarta Timur, Selasa (21/1/2025), AHY bercerita pengalaman partai berlambang Mercy ini sempat dijegal nyaris satu dekade pada era pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

AHY menerangkan ketika oposisi, Partai Demokrat sejatinya ingin masuk ke pemerintahan namun ada yang menjegal. “Setiap kali kita ingin mengambil peran-peran itu, jalan kita ditutup. Betul? Poltik memang seperti itu. Tidak ada perlu disesali, tapi memang tidak mudah,” ucap dia.

Dikonfirmasi secara terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jovan Latuconsina mengatakan partainya berkomitmen menjaga kesuksesan pemerintah selama satu ke depan. Dia menegaskan, Demokrat mendukung penuh pemerintahan Prabowo. Termasuk ketika Prabowo ingin agar PDIP masuk ke pemerintahannya.

Baca Juga:  DPR: Sekolah Rakyat Harus Prioritaskan Anak Miskin Ekstrem

“Kami meyakini betul apa yang menjadi visi misi program Pak Prabowo untuk Indonesia. Untuk itu, kami juga mendukung penuh, siapapun, elemen bangsa manapun yang diajak Pak Prabowo untuk berjuang bersama. Baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan,” ujarnya.

 

 

 

Back to top button