Dari Hidup yang Semrawut ke Kedamaian; Rute Perjalanan Michael Venom Page Memeluk Islam

Salah satu insiden paling kontroversial terjadi pada pertarungan melawan Evangelista “Cyborg” Santos di Bellator 158, di mana Page merayakan kemenangan brutalnya dengan melemparkan bola Pokémon ke arah Santos yang mengalami retak tulang tengkorak.
Benar kata Santo Augustinus, “Setiap santo punya masa lalu, setiap pendosa punya masa depan.” Itu yang terjadi pada seseorang yang pernah dianggap sebagai ‘musuh masyarakat’ alias public enemy, Michael “Venom” Page.
Pada akhir 2024, dunia seni bela diri campuran (MMA) dikejutkan kabar tak terduga: Page, petarung flamboyan yang kerap dianggap brutal, sombong, dan penuh kontroversi,–karena itu berjuluk “Venom” alias racun–memutuskan untuk memeluk Islam. Keputusan itu bukan hanya mencengangkan para penggemar dan rekan sesama petarung, tetapi juga menjadi titik balik dalam perjalanan hidup seorang atlet yang dikenal dengan gaya bertarung eksentrik dan tingkah laku sehari-hari yang kontroversial.
Masa Lalu yang Semrawut
Michael Page, atau yang akrab disapa MVP, telah lama menjadi sosok yang sulit untuk diabaikan di dunia MMA. Dengan gaya bertarung yang terinspirasi dari seni bela diri tradisional seperti karate dan taekwondo, ia dikenal sebagai petarung yang lincah, cepat, dan sangat provokatif di dalam maupun di luar ring. Namun, di balik popularitasnya, kehidupan Page penuh dengan kisah liar yang jauh dari kata disiplin dan tertib.
Rekannya sesama petarung di Bellator MMA, Paul Daley, pernah menyebut Page sebagai “si pembuat onar” yang suka mencari perhatian dengan perilakunya yang merendahkan lawan. “Dia punya bakat luar biasa, tapi attitude-nya sering tidak bisa ditoleransi,” ujar Daley dalam sebuah wawancara pada 2021.
Page dikenal sering merayakan kemenangan dengan gaya yang dianggap arogan, seperti menari di atas ring, mengejek lawan yang telah ia taklukkan, hingga menggunakan rekwisita seperti topi koboi dan helm superhero untuk mempermalukan lawannya. Salah satu insiden paling kontroversial terjadi pada pertarungan melawan Evangelista “Cyborg” Santos di Bellator 158, di mana Page merayakan kemenangan brutalnya dengan melemparkan bola Pokémon ke arah Santos yang mengalami retak tulang tengkorak.
Namun di balik semua kelakuan kontroversialnya, Page juga memiliki sisi lain yang menarik. Rekan dekatnya, mantan pelatihnya di tim London Shootfighters, Mike Shipman, pernah mengungkap bahwa Page adalah sosok yang sangat loyal kepada teman-temannya, meski sering dianggap ceroboh dan sembrono. “Dia selalu tahu bagaimana membuat semua orang tertawa, meski kadang terlalu berlebihan,” kata Shipman.
Perjalanan Menuju Islam
Meskipun kehidupan Page dipenuhi dengan sorotan kontroversial, perubahan besar terjadi pada akhir 2024. Dalam sebuah wawancara eksklusif, Page mengungkapkan bahwa perjalanannya menuju Islam dimulai setelah ia mengalami fase kegelapan dalam hidupnya.
“Ada saat di mana saya merasa kehilangan arah. Ketenaran, uang, dan popularitas tidak benar-benar membawa kebahagiaan sejati,” ujarnya. “Saya mulai mencari sesuatu yang lebih dari sekadar kemenangan di atas ring. Dan dalam pencarian itu, saya menemukan Islam.”
Perkenalannya dengan Islam tidak datang begitu saja. Awalnya, ia banyak berdiskusi dengan temannya yang juga petarung MMA Muslim, Khabib Nurmagomedov. Melalui obrolan-obrolan mendalam tentang disiplin, pengendalian diri, dan makna hidup, Page mulai tertarik pada ajaran Islam.
“Saya melihat bagaimana Khabib menjalani hidupnya dengan penuh disiplin dan ketenangan. Itu membuat saya berpikir bahwa mungkin ada sesuatu yang selama ini saya lewatkan,” ujar Page.
Keputusan Page untuk memeluk Islam mendapat banyak reaksi dari berbagai pihak. Sementara sebagian orang menyambut baik langkahnya, tidak sedikit pula yang skeptis, mengingat rekam jejaknya yang penuh kontroversi. Namun, ia bersikeras bahwa Islam telah membantunya menemukan kedamaian sejati.
“Islam mengajarkan saya tentang pentingnya kedisiplinan, pengendalian diri, dan yang terpenting, kerendahan hati,” kata Page dalam sebuah unggahan di media sosialnya setelah mengumumkan keislamannya.
Terlepas dari perubahan hidupnya, Page tetaplah seorang petarung yang disegani di dunia MMA. Sebelum bergabung dengan UFC pada awal 2024, ia telah menorehkan berbagai prestasi di Bellator MMA, di mana ia dikenal sebagai spesialis knockout. Beberapa nama besar yang pernah ia kalahkan antara lain Douglas Lima, Richard Kiely, dan Derek Anderson.
Pada debutnya di UFC, Page langsung mencuri perhatian dengan gaya bertarung yang spektakuler. Dalam salah satu pertarungannya melawan Kevin Holland di UFC 297, ia mencatatkan kemenangan dengan teknik spinning kick yang memukau penonton dan analis MMA di seluruh dunia.
Analis MMA terkemuka, Joe Rogan, pernah menyebut Page sebagai “seniman di atas ring.” Menurutnya, meskipun Page sering dikritik karena gaya flamboyannya, ia tetap menjadi ancaman serius bagi siapa pun yang berdiri di hadapannya. “Dia seperti Bruce Lee modern dengan sentuhan pertunjukan,” ujar Rogan dalam podcast-nya.
Kehidupan Baru, Tantangan Baru
Memasuki tahun 2025, Michael Page bertekad untuk menjalani kehidupan yang lebih teratur dan berfokus pada perjalanannya sebagai seorang Muslim. Ia kini lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar agama dan beribadah, sesuatu yang dulu mungkin sulit dibayangkan bagi sosok yang penuh kontroversi sepertinya.
“Saya tahu banyak yang meragukan perubahan saya, tapi ini adalah perjalanan pribadi yang saya jalani dengan serius,” ujarnya. “Saya ingin menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik.”
Di sisi lain, tantangan besar menanti Page dalam kariernya di UFC. Dengan ketatnya persaingan dan tekanan dari berbagai pihak, ia harus membuktikan bahwa perubahan spiritualnya tidak akan menghambat performanya di atas ring. Namun, Page tampaknya siap menghadapi tantangan ini dengan keyakinan baru.
“Dulu saya bertarung hanya untuk kesenangan dan uang, tapi sekarang saya melakukannya dengan tujuan yang lebih besar,” pungkasnya.
Dengan perjalanan hidupnya yang penuh lika-liku, Michael “Venom” Page kini menjadi contoh nyata bahwa setiap orang dapat menemukan cahaya di tengah kegelapan, bahkan dalam dunia yang sekeras MMA. [ ]