Dalang Skandal Impor Beras, Kepala Bapanas Mesti Dicopot seperti Dirut Bulog

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan menegaskan pihak yang paling bertanggung jawab dalam berbagai kekacauan akibat impor beras adalah Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Hal ini ia utarakan, guna menanggapi dicopotnya Bayu Krisnamurthi sebagai Dirut Perum Bulog, sementara Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi aman-aman saja.
“Bulog hanya berfungsi sebagai pelaksana impor beras, atas perintah Bapanas. Dengan kata lain, Bulog tidak bisa berinisiatif sendiri melakukan impor beras,” kata Anthony kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, dikutip Rabu (11/9/2024).
Semua rencana impor beras, lanjut dia, dikoordinasikan oleh Bapanas, termasuk cara penggunaan transportasi impor dengan menggunakan kontainer, yang menyebabkan demurrage.
“Oleh karena itu, pihak yang paling bertanggung jawab atas kekacauan impor beras selama ini adalah Bapanas, baik jumlah kuantitas impor beras yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, maupun tata cara yang diduga ada markup serta demurrage yang merugikan keuangan negara,” ungkap dia.
Anthony turut menyinggung soal Bapanas secara struktur berada langsung di bawah koordinasi dan kendali Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Artinya, patut diduga keras, impor beras yang akhirnya mengakibatkan kerugian keuangan negara ini juga atas sepengetahuan Presiden,” ucap dia.
Oleh karena itu, dirinya menilai pencopotan Dirut Bulog hanya sebagai ‘kambing hitam’ atas kekisruhan impor beras ini, yang sebenarnya bukan tanggung jawab Dirut Bulog secara langsung.
“Tetapi, menteri BUMN tidak bisa mengganti Kepala Bapanas yang sebenarnya merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas kekisruhan impor beras, karena penggantian Kepala Bapanas merupakan wewenang Presiden. Dan dalam hal ini, Presiden nampaknya melindungi sepenuhnya Kepala Bapanas,” ujar dia.