Cuti Lebaran 2024, Ini 5 Rekomendasi Tempat Liburan di Sulsel

INILAHSULSEL.COM – Pemerintah telah menetapkan cuti Lebaran 2024. Dalam SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024, pemerintah menetapkan total 6 hari sebagai hari libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Libur untuk cuti lebaran 2024 ada empat hari, yakni pada tanggal 8, 9, 12, dan 15 April 2024. Sementara itu, libur nasional Lebaran 2024 ada dua hari, yaitu pada tanggal 10-11 April 2024.
Selain mengunjungi sanak keluarga, cuti bersama menjelang lebaran ini juga bisa digunakan untuk datang ke tempat-tempat wisata bersama keluarga. Sulawesi Selatan (Sulsel) adalah surga bagi mereka yang ingin melakukan hal tersebut.
Jika berencana menghabiskan liburan bersama keluarga selama cuti bersama lebaran tahun 2024, berikut adalah beberapa destinasi yang patut dipertimbangkan:
Titik Nol Bulukumba
Titik Nol Bulukumba terletak di ujung selatan Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Destinasi ini merupakan salah satu spot favorit wisata saat berada di Tanjung Bira dan menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.
Berbeda dengan Pantai Tanjung Bira yang menyajikan hamparan pasir putih, tempat wisata ini menyuguhkan pemandangan yang eksotis karena berada di tempat yang cukup tinggi. Tebing ini terbentuk dari hantaman ombak dan berada pada ketinggian 50 meter di atas permukaan laut.
Untuk turun ke dasar tebing, pemerintah daerah setempat menyediakan tangga yang dicat warna-warni sehingga menjadi daya tarik tersendiri di tempat wisata ini. Di ujung tangga, terdapat jembatan kaca yang membuat pengunjung serasa melayang di atas air.
Tempat ini menjadi primadona baru wisatawan selain pasir putih yang menjadi ikon tempat wisata ini. Keindahan alamnya pun cocok untuk didatangi bersama keluarga saat cuti lebaran 2024.
Wisata Rammang-rammang
Rammang-rammang adalah kawasan karst yang terkenal dengan gua-guanya. Wisatawan dapat menjelajahi gua-gua ini dengan perahu dan menikmati keindahan stalaktit dan stalagmit.
Di Rammang-rammang, wisatawan dapat menikmati indahnya pegunungan karst yang menjulang tinggi dengan vegetasi yang lebat di sekitarnya. Pegunungan karst atau kapur ini terbentuk dari erosi batu kapur selama berabad-abad. Lokasi ini menjadi salah satu kawasan karst terbesar di dunia, setelah Tsingy yang ada di Madagaskar dan Shilin di Cina. Destinasi ini bahkan masuk sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
Tempat ini masih menjadi hidden gem sebab belum banyak diketahui oleh para turis. Meski begitu, ketika berkunjung ke Sulsel, wajib hukumnya mendatangi destinasi ini.
Benteng Fort Rotterdam
Salah satu destinasi wisata sejarah yang tak boleh dilewatkan di kota ini adalah Benteng Fort Rotterdam. Benteng yang dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-10, Karaeng Tunipalangga Ulaweng, dulunya dikenal sebagai Benteng Ujung Pandang.
Konon, bangunan ini menyerupai bentuk seekor penyu, melambangkan kejayaan Kerajaan Gowa di darat maupun di laut. Meski mengalami kehancuran selama Perang Makassar pada tahun 1655-1669, benteng ini kemudian dibangun kembali oleh Belanda dengan gaya arsitektur mereka.
Benteng yang menjadi saksi bisu sejarah peperangan ini juga pernah menjadi tempat penahanan Pangeran Diponegoro serta tawanan perang Jepang selama Perang Dunia II. Kemudian, dari tahun 1945-1949, benteng ini kembali dikuasai oleh Belanda saat agresi militer.
Barulah pada tahun 1970, pemerintah melakukan pemugaran dan menjadikannya destinasi wisata. Kini, Benteng Fort Rotterdam telah dipugar dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Kota Makassar.
Bangunan Benteng Rotterdam ini terletak di Jalan Ujung Pandang, Kelurahan Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. Pengunjung dapat mengunjungi tempat ini mulai dari pukul 09.00-18.00 WITA.
Museum Kota Makassar
Museum menjadi pilihan yang tepat untuk mempelajari sejarah kota Makassar bersama keluarga. Museum ini berlokasi di Jalan Balai Kota No.11 A, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan.
Bangunan bernama asli Gedung Balai Kota ini mulanya merupakan kantor walikota dan dewan kota. Di tahun 1950-an, gedung ini juga pernah menjadi kantor pemerintah kota Makassar.
Museum ini memiliki sejumlah koleksi, seperti naskah kuno, foto peristiwa dan bangunan bersejarah, bahkan bola meriam.
Museum Kota Makassar buka dari hari Selasa sampai Jumat dari pukul 08.00 sampai 16.00 WITA dan di hari Minggu pukul 09.00 sampai 15.00 WITA.
Masjid 99 Kubah
Menjulang megah di kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Masjid 99 Kubah telah menjadi ikon baru wisata religi di Makassar. Arsitekturnya yang unik dan perpaduan warna cerah, seperti merah, kuning, dan jingga, menarik perhatian setiap pengunjung yang datang.
Sesuai namanya, masjid ini memiliki 99 kubah yang melambangkan 99 nama Allah atau Asmaul Husna. Kemegahan masjid ini semakin terlihat dengan interiornya yang dihiasi kaligrafi dan lampu gantung yang indah.
Tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid 99 Kubah juga menjadi destinasi wisata religi favorit di Makassar. Lokasinya yang strategis, berhadapan dengan Pantai Losari, memberikan panorama matahari tenggelam yang menakjubkan. Pengunjung dapat menikmati keindahan masjid sambil bersantai di taman atau berfoto dengan latar belakang kubah-kubah berwarna-warni.