Sulsel

Cuaca Ekstrem, Pj Gubernur Sulsel Imbau Masyarakat Waspada

Bahtiar Mengingatkan Agar Masyarakat Rutin Memantau Perkiraan Cuaca BMKG

INILAHSULSEL.COM, MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengimbau agar warga mewaspadai cuaca ekstrem. Pasalnya saat ini, transisi dari musim kemarau ke musim hujan sedang berlangsung.

Pada Kamis (23/11/2023) kemarin, sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan dilanda hujan deras yang disertai angin kencang. Sejumlah pohon pun dilaporkan tumbang dan menimpa pengendara.

“Kalau cuaca itu kan faktor alam dan kan ada peringatan BMKG, ya masyarakat kita memang berbasis selama ini ke BMKG,” kata Bahtiar, Jumat (24/11/2023).

Bahtiar menjelaskan, musim pancaroba ini merupakan siklus alam yang tidak dapat diintervensi. Sehingga diperlukan kewaspadaan dan upaya pencegahan.

Sementara itu, BMKG Wilayah IV Makassar menyebut cuaca ekstrem ini terjadi akibat gumpalan awan yang terbentuk. Hujan disertai angin kencang karena telah memasuki musim pancaroba.

Baca Juga:  Cocote Tonggo: Potret Lucu Tapi Pedih Tentang Gunjingan Tetangga dan Tekanan Sosial di Masyarakat

“Jadi melihat kondisi sekarang memang melihat hujan disertai angin kencang. Jadi dia mengikuti awan ketika awan ada angin tetap ada. Mungkin dua jam kedepan awannya sudah mulai luruh anginnya sudah mulai hilang,” kata Muhammad Sultan Zakariah, Prakiraan Cuaca BMKG Wilayah IV Makassar.

Ia menjelaskan bahwa intensitas angin terpantau cukup kencang. Kendati demikian, kondisi itu tidak terjadi dengan waktu yang lama.

“Kalau melihat dari satelit ini awannya cukup besar jadi kemungkinan angin yang dihasilkan pun cukup kencang,” ucapnya

Berdasarkan perkiraan BMKG, hujan lebat disertai angin kencang masih berlanjut dalam beberapa hari kedepan. Pihaknya akan terus memantau kondisi cuaca selanjutnya.

“Jadi kalau hujan dan angin kencang ini kami perkirakan bisa terjadi ini dua hari kedepan,” kata Sultan.

Baca Juga:  Komisaris BPD Bersepakat dalam membangun Ketahanan Cyber

Ia mengatakan, cuaca ekstrem ini diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Pinrang hingga Kota Makassar.

“Ini kami lihat di pesisir barat Sulawesi Selatan. Jadi itu mulai Pinrang sampai ke Makassar jadi merata,” tandasnya.

Back to top button