Corak Kepemimpinan Prabowo: One Man Show


Firman Noor, Peneliti Senior Pusat Riset Politik di BRIN, menyoroti potensi dinamika yang muncul di bawah kepemimpinan baru Prabowo. Dalam pandangan Firman, Prabowo Subianto sebagai Presiden yang dalam masa kerjanya kurang lebih sudah mencapai 70 hari ini menunjukan satu corak kepemimpinan yang kental: One Man Show. Hal ini dirujuk Firman dari bagaimana Presiden berperan sebagai ujung tombak bagi kebijakan-kebijakan politik yang muncul.

Firman mencatat nuansa kepentingan dan pemikiran Prabowo mulai terasa lebih besar dan makin terlihat di dalam pemerintahan. “Meski, sebagian pertimbangannya itu lebih pada persoalan stabilitas, efisiensi, dan juga pemulusan program-program yang sudah dicanangkan sebelumnya,” ujar Firman.

Kabinet saat ini menunjukkan karakteristik keberlanjutan yang kuat. Hal itu bisa terlihat dari bagaimana pondasi kebijakan yang diambil Prabowo masih berupa program-program yang diwariskan oleh pemerintahan sebelumnya. Meskipun keberlanjutan menjadi tema utama, Firman menggarisbawahi potensi problematika yang muncul dari pendekatan Prabowo tersebut.

Ia belum melihat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden ke-8 Indonesia ini memiliki garis yang ajeg. Yang ia prediksi, pemerintahan saat ini belum memiliki cetak biru yang jelas tentang arah pembangunan negara seperti apa yang ingin dituangkan melalui butir-butir kebijakan yang dibuat.

Pendekatan one man show yang kental dari kepemimpinan Prabowo juga bisa terlihat dari bagaimana orang nomor satu di Indonesia itu merespons isu yang bergulir. Kata Firman, pola pengambilan kebijakan responsif ala Prabowo memang tidak melulu bersifat negatif dan akan ada momen dimana dominasi titah Prabowo berdampak positif.

Hanya saja, yang dikhawatirkan, pengambilan kebijakan yang tak memiliki pondasi yang ajeg cenderung menghasilkan keputusan kontroversial. “Pemerintahan Prabowo perlu mendasarkan kebijakan pada satu strategi yang utuh. Sehingga, semua orang bisa membaca arah kebijakan secara jelas,” tegas Firman.

Baca Selengkapnya di Insider edisi 29 Desember 2024 “Antara Kompromi dan Soliditas Koalisi-Oposisi” 
 

Exit mobile version