Arena

Chelsea Bakal Jadi Tim Pertama yang Dipimpin Wasit Robot

Chelsea akan menjadi klub Liga Premier pertama yang akan diuji coba dengan ‘wasit robot’ FIFA di Piala Dunia Antar klub di Abu Dhabi.

Sistem pengambilan keputusan semi-otomatis menggunakan 12 kamera di atap stadion untuk menangkap pergerakan semua pemain dan bola.

Teknologi ini menganalisa kerangka animasi para pemain melalui 29 titik data, yang dapat diakses 50 kali per detik untuk pantauan pelanggaran offside.

Teknologi ini untuk membuat keputusan offside otomatis dalam waktu setengah detik, mengurangi penundaan waktu yang lama bila menggunakan VAR.

Uji coba wasit robot sudah dilakukan di Piala Arab baru-baru ini, dan berikutnya akan kembali dicoba di ajang Piala Dunia Antar Klub, di mana Chelsea menjadi satu kontestan.

Baca Juga:  Lamine Yamal Makin Pede: Madrid Gak Ada Apa-apanya Lawan Barcelona

Tim asuhan Thomas Tuchel akan melawan pemenang antara Al Hilal, Al Jazira atau Pirae di semifinal Piala Dunia Antar Klub pada 9 Februari mendatang.

Jika berhasil menang, Chelsea akan tampil di final Piala Dunia Antar Klub pada 12 Februari 2022.

Sistem pelacakan anggota badan yang mengandalkan kamera khusus yang dipasang di atap stadion dan menciptakan kerangka animasi pemain melalui 29 titik data akan mempercepat pengambilan keputusan terkait offside.

Video asisten wasit akan menerima peringatan hampir instan apakah teknologi ini menentukan pemain onside atau tidak dan kemudian akan segera diteruskan ke wasit.

Menurut FIFA, ini akan menjadi wawasan baru untuk pelatih, perangkat pertandingan, hingga penggemar klub.

Baca Juga:  Jafar/Felisha & Dejan/Fadia ke Final, Indonesia Amankan Satu Gelar di Taipei Open 2025

Wasit robot bukanlah hal baru dalam dunia olahraga, keberadaannya telah digunakan dalam cabang tenis, bisbol, hingga senam.

Olahraga dengan tingkat pergerakan yang cepat untuk mendapatkan sebuah akurasi.

Pada cabang olahraga tenis ada namanya Hawk-Eye, dalam artikel Scienenewsforstudents.

Pada sebuah momen terjadi, petenis dunia Taylor Townsend melakukan service, bola meluncur melewati net, dan lawan mengembalikannya, tetapi bola mendarat tepat melewati garis.

“Keluar,” kata sebuah suar yang menggaung.

Suara tersebut bukan berasal dari wasit, melainkan dari sebuah sistem komputer yang dinamai Hawk-Eye Live, tugasya melacak setiap bola di pertandingan World Team Tennis.

Ia akan mencari tahu di mana bola mendarat, lalu mengeluarkan suara.

Baca Juga:  Rizky Syahrafli Lolos ke Final Lead Kejuaraan Dunia Panjat Tebing Bali
Back to top button