Cara Investasi Crypto Aman untuk Pemula


Perkembangan dunia crypto setiap tahun memperlihatkan kemajuannya. Bahkan sekarang ini crypto menjadi pilihan favorit generasi muda dalam berinvestasi. Namun bagi orang yang awam dalam dunia keuangan tentunya masih bingung bagaimana investasi crypto. 

Untuk menjawab hal tersebut, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mencari dan memilih aplikasi investasi crypto untuk pemula. Biasanya platform tersebut memiliki tampilan yang sederhana, dan setiap orang bisa memahami dalam menggunakannya.

Meski demikian, sebelum menginvestasikan uang kamu, maka kamu harus memperhatikan grafik pergerakan harga crypto seperti grafik btc to idr yang bisa kamu jadikan bahan untuk riset dan analisa teknikal. 

Dilansir dari Pintu Academy, ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan untuk investasi crypto dengan aman dan dapat dilakukan oleh pemula, di antaranya adalah:

1. Mengenal Profil Risiko Individu 

Memahami karakteristik risiko pribadi adalah langkah krusial dalam berinvestasi. Apakah kamu termasuk orang yang bersedia mengambil risiko besar demi potensi keuntungan yang lebih besar, atau lebih memilih pendekatan yang aman dengan risiko lebih kecil? 

Dengan mengetahui resiko tersebut, maka akan membantu dalam memilih instrumen investasi yang tepat dan menghindari keputusan impulsif yang dapat berdampak negatif di masa depan. 

Investasi crypto memiliki risiko tinggi jika dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, tetapi bisa dianggap rendah jika dilihat dalam konteks trading crypto. 

Agar tidak mengalami kerugian, sebelum berinvestasi dalam crypto, kamu perlu mempelajari aset crypto mana yang memiliki peluang kenaikan pasar, jadi analisis sangat diperlukan.

2. Kenali Kebutuhan Finansial dan Pendapatan 

Langkah selanjutnya adalah memahami kondisi keuangan dan pemasukan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki anggaran bulanan yang jelas dan disiplin dalam mengikutinya. Konsep anggaran 50/30/20 dari Elizabeth Warren bisa menjadi pedoman yang baik. 

Metode ini bertujuan untuk membagi 50 persen dari pendapatan untuk kebutuhan dasar, 30 persen untuk hal-hal yang diinginkan, dan 20 persen untuk tabungan serta investasi. Dengan pemahaman yang baik mengenai arus keuangan, kamu dapat merencanakan keuangan dengan lebih cerdas. 

Sebagai contoh, alokasikan 50 persen dari pendapatan untuk kebutuhan esensial seperti makanan dan tempat tinggal. Selanjutnya, sisihkan 30 persen dari pendapatan untuk kebutuhan tambahan seperti makan di luar, hiburan, dan liburan, sambil tetap mengelola pengeluaran dengan prinsip hemat. 

Untuk menjaga keseimbangan finansial, alokasikan 20 persen dari total pendapatan untuk menabung, melunasi hutang, dan berinvestasi, termasuk dalam crypto demi masa depan keuangan yang lebih solid. 

Dengan strategi ini, generasi muda atau pemula yang ingin berinvestasi dalam crypto dapat lebih baik dalam mengelola keuangan dan mencapai tujuan finansial jangka panjang.

3. Memilih Instrumen Investasi yang Sesuai 

Setelah menilai profil risiko dan mengetahui kebutuhan finansial, langkah berikutnya adalah memilih instrumen investasi yang tepat. Bagi mereka yang lebih nyaman dengan risiko rendah, alternatif seperti deposito atau obligasi bisa dipertimbangkan. 

Sebaliknya, bagi individu yang siap menghadapi risiko lebih tinggi, saham atau crypto bisa menjadi pilihan. Secara umum, investasi memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan trading crypto, terutama jika kamu melakukan trading futures. 

Dalam investasi crypto, terdapat pilihan seperti menabung secara rutin atau DCA, di mana deposits akan digunakan untuk membeli aset crypto sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Selain itu, kamu juga dapat staking, yang berarti menempatkan aset crypto dalam periode tertentu untuk mendapatkan imbalan. 

Sangat penting untuk melakukan riset mendalam dan berdiskusi dengan seorang pakar keuangan untuk memastikan bahwa investasi yang dipilih benar-benar sesuai dan membantu mencapai tujuan finansial jangka panjang.

4. Diversifikasi Portofolio 

Diversifikasi adalah elemen krusial dalam mengelola risiko investasi. Jangan tempatkan seluruh dana kamu pada satu jenis aset. Sebarkan investasi ke dalam berbagai koin crypto. Bisa Bitcoin, Ethereum, Tether, Doge, dll.

Dengan cara ini, jika satu investasi mengalami penurunan, yang lainnya mungkin mengalami kenaikan, sehingga bisa menyeimbangkan portofolio secara keseluruhan. 

Tujuan diversifikasi adalah untuk mengurangi risiko serta menjaga stabilitas keuangan dalam jangka panjang. Pastikan kamu selalu mengawasi perkembangan pasar dan melakukan penyesuaian portofolio sesuai dengan perubahan yang terjadi. 

Diversifikasi yang efektif juga melibatkan pengalokasian dana sesuai dengan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. 

5. Monitor dan Evaluasi Secara Berkala 

Mengelola investasi harus dilakukan secara aktif, sangat penting untuk memonitor dan mengevaluasi portofolio secara rutin agar tetap sejalan dengan tujuan dan profil risiko pribadi. Penyesuaian mungkin dibutuhkan apabila terjadi perubahan signifikan dalam kondisi pasar atau situasi keuangan individu. 

Dengan fitur Analisis, kamu dapat memantau kinerja portofolio secara real-time, mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang performa aset crypto, dan mengubah strategi investasi seiring dengan perubahan pasar tanpa melakukan secara manual. 

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melihat grafik pergerakan investasi, laba dan rugi, serta alokasi investasi, yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cerdas. Dengan informasi terbaru, kamu dapat menjaga portofolio tetap optimal dan responsif. 

6. Cari Aplikasi yang Terpercaya 

Memilih aplikasi atau platform investasi yang andal merupakan langkah penting untuk keberhasilan investasi dalam jangka panjang. Di zaman digital seperti sekarang ini, keamanan dan reputasi platform menjadi sangat krusial, terutama dalam dunia investasi cryptocurrency. 

Saat ini terdapat banyak aplikasi crypto yang bisa kamu pilih. Namun, bagi pemula, ini bisa menjadi tantangan untuk menemukan yang terbaik. Meskipun demikian, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih aplikasi exchange yang ideal. 

Langkah pertama dalam memilih platform crypto adalah memeriksa legalitasnya. Banyak aplikasi besar di dunia tidak terdaftar di Indonesia, seperti Binance, Bybit, dan lainnya. Oleh karena itu, bagi pemula, pilihlah aplikasi yang sudah terdaftar di Bappebti. 

Selanjutnya, perhatikan kelengkapan fitur yang ditawarkan. Semakin banyak fitur dalam aplikasi crypto, semakin mudah Anda dalam melakukan trading atau investasi. Hal ini sangat bermanfaat, terutama bagi pemula di dunia crypto. 

Langkah berikutnya adalah mengetahui jumlah aset crypto yang diperdagangkan di platform exchange tersebut. Semakin banyak koin atau token crypto yang ditawarkan, semakin banyak pilihan yang kamu miliki untuk membeli aset crypto. 

Dari segi ini, hal ini berkaitan erat dengan diversifikasi aset crypto. Ada pepatah yang mengatakan jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang. Ini berarti jika kamu berinvestasi dalam satu aset dan harganya turun, maka kamu akan mengalami kerugian. 

Namun sebaliknya, jika kamu menyebar investasi pada tiga aset, kemungkinan ada yang mengalami penurunan sementara yang lainnya naik. Jadi, kerugian dapat tertutupi oleh keuntungan dari aset yang meningkat. 

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif. 

Karena itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

Exit mobile version