Market

Cadangan Beras Tersisa 20,6 Persen, Presiden Jokowi Ketar-ketir Krisis Pangan

Data beras Badan Pangan Nasional (Bapanas) bikin miris Presiden Jokowi. Bahwa stok beras nasional hanya 515 ribu ton. Atau 20,6 persen dari kebutuhan beras nasional sebesar 2,6 juta ton. Krisis pangan di depan mata?

Dari data ini, Presiden Jokowi mengkhawatirkan terjadinya krisis pangan pada tahun depan. “Berkaitan dengan beras, betul-betul hitung semuanya itu. Betul-betul hitung-hitungan lapangan. Jangan sampai perhitungan keliru sehingga kita tidak menyiapkan resource cadangan,” kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna secara virtual di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Dirinya mewanti-wanti agar data beras disusun dengan teliti, hati-hati dan sebenar-benarnya. Kalau memang cadangan beras menipis, dampaknya kepada kenaikan harga di pasar. “Pada suatu titik cadangan kita habis dan dilihat pedagang, akhirnya harga beras pasti naik. Ini supply dan demand, menyimpulkan itu,” imbuhnya.

Baca Juga:  Dana Asing Keluar dari Pasar Saham Indonesia Rp29,92 Triliun

Jokowi menerangkan, kondisi dunia saat ini, tidak sedang baik-baik saja, alias penuh ketidakpastian. Seluruh kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan rakyat, harus dikalkulasi dengan benar dan jujur.

Antar kementerian dan lembaga, kata mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI ini, perlu melepaskan ego sektoral. Lakukan konsolidasi data, kebijakan hingga konsolidasi penerapan. “Dihitung betul-betul. Kuncinya sekali lagi kolaborasi antara kementerian dan lembaga dan jangan terjebak pada ego sektoral. Lakukan konsolidasi data, konsolidasi policy dan juga konsolidasi dari pelaksanaan implementasi,” ujarnya.

Mendengar perintah Jokowi, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berjanji tancap gas. Dia segerakan tim Kementan turun ke lapangan guna menyusun data beras yang faktual. Sejauh ini, dia meyakini bahwa persediaan beras nasional, aman.

Baca Juga:  Menteri ATR/BPN Sebut 19 Persen Tanah di Jawa Tengah Belum Tersertifikasi

Keyakinan Mentan Syahrul ini berbeda dengan pernyataan Kepala Bapanas Arif Prasetyo Adi saat di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (5/12/2022). Dia menyebut cadangan beras di gudang Perum Bulog, sedang kritis.

Arif mengatakan, cadangan bahan pangan yang dimiliki pemerintah, saat ini, terdiri dari beras, gula pasir, daging kerbau, dan sedikit minyak goreng. “Untuk cadangan pangan di Bulog dan BUMN pangan ini memang saat ini kita hanya punya beras, gula pasir, daging kerbau, ya sedikit di minyak goreng,” ujar Arif, secara daring.

Disebutkan, beras yang dimiliki pemerintah sebanyak 515.119 ton. Padahal, kebutuhan bulanan nasional beras mencapai 2,6 juta ton. Artinya, pemerintah hanya memiliki cadangan sebesar 20,6 persen dari kebutuhan nasional.

Baca Juga:  Dorong Peningkatan Pendapatan Negara, Anis Wanti-wanti Turunnya Harga Komoditas

Back to top button