
INILAHSULSEL.COM, WAJO – Pemerintah Provinsi Provinsi Sulsel dan Pemerintah Kabupaten Wajo kompak panen raya cabai untuk menekan angka inflasi di Provinsi Sulsel. Panen dilakukan di sawah tadah hujan, di Desa Loa, Kecamatan Tana Sitolo, Kabupaten Wajo, Sabtu (3/11/2023).
Hadir Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, Bupati Wajo, Amran Mahmud, anggota DPRD Sulsel, Andi Ansari Mangkona, Andi Nurhayati, Henny Latif, dan seluruh rombongan lainnya.
Para petani memanfaatkan air sungai sabagai sumber air untuk tanaman cabai. Hasil panen para petani, dikirim ke pasar induk, Jakarta, bahkan sampai luar negeri.
Sebelumnya, Pj Gubernur Sulsel dan seluruh rombongan menanam pisang cavendish, cabai dan nanas di lingkungan Watang Macanang, Desa Macanang, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo.
“Jadi kami sama-sama hadir di sini. Ini satu rangkaian kegiatan ke pesantren As’diayah pesantren terbesar di Indonesia Timur sejak tahun 1930. Di pesantren itu juga kami juga akan mendukung kawasan peternakan dan pertanian, terutama budi daya pisang terus mungkin nangka, nanas, dan lain-lainnya,” kata Bahtiar.
Ia mengaku, sangat senang karena sore ini disuguhkan dengan panen cabai yang sungguh luar biasa.
“Jadi Pak Bupati kita ini kreatif, dua minggu yang lalu saya ketemu sama beliau. Air di sungai-sungai yang ada di Wajo dipompa dan dimanfaatkan untuk pertanian,” katanya.
Hasilnya, masyarakat sukses memanfaatkan lahan untuk menanam cabai. “Di saat seluruh daerah di Indonesia terkenal inflasi gara-gara cabai, nah di sini justru panen. Ini luar biasa Pak Bupati kita,” tuturnya.
“Bahkan cabai ini dikirim ke Jawa. Bahkan saya dengar laporan Pak Bupati dan Kepala Dinas Pertanian dikirim pakai pesawat di pasar induk Jakarta,” sebutnya.

Sementara itu, Kapala Desa Loa, Sumardi mengaku, masyarakat setempat memang gemar menanam cabai sebagai salah satu aktivitas pertanian wajib usai menanam padi.
“Saya sendiri sebagai petani. Jadi warga memang sudah cinta akan tanaman cabai, dia tidak menganggap dirinya berkebun kalau tidak menanam cabai. Jadi masyarakat ini tanpa disampaikan dia akan menanam sendiri. Ini adalah swadaya masyarakat, ” pungkasnya.