Aksi pemalakan yang diduga dilakukan pengusaha Kadin Kota Cilegon, terhadap PT Chengda, kontraktor PT Chandra Asri Alkali (CAA), milik Chandra Asri Group, bikin geregetan Wakil Menteri (Wamen) Investasi, Todotua Pasaribu.
Tak perlu menunggu lama, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempertemukan pihak Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dengan PT CAA, usai terkuaknya dugaan pemalakan tersebut.
Wamen Todotua mengatakan, pertemuan tersebut merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto. Sejumlah pihak yang diundang, Gubernur Banten Andra Soni dan Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto.
“Pertemuan memang dilakukan, diinisiasi oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi, karena kami mendapat perintah dari Bapak Presiden dan Bapak Menteri,” kata Todotua di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Diakui, pemalakan terhadap pengusaha, sejatinya, bukanlah barang baru. Sebelumnya, aksi yang meresahkan pelaku usaha atau investor, sudah pernah terjadi. Agar tidak berulang-ulang, pemerintah bergerak cepat.
“investasi penting untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Masih banyak PR besar yang menjadi tantangan terhadap investasi, terutama soal kondusivitas dari investasi itu,” kata dia.
Di sisi lain, Todotua menyesali dugaan pemalakan terhadap perusahaan di Cilegon. Dia mendorong kepolisian untuk turun tangan melakukan penegakan hukum.
“Kita serahkan kepada aparat penegak hukum, dalam hal ini nanti Kapolda Provinsi Banten, yang akan turun melakukan proses pemeriksaan terhadap kejadian yang ada,” ujarnya.
Sebelumnya, viral video dugaan pemalakan terhadap PT Chandra Asri Alkali di Cilegon, Banten. Pemalakan dilakukan sekelompok orang yang mengatasnamakan Kadin Cilegon.
Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie membentuk tim investigasi khusus kasus itu. Dia menegaskan Kadin menolak segala bentuk tekanan, intimidasi atau pendekatan non-prosedural yang mengganggu kepastian hukum dan kelangsungan investasi di Indonesia.
