News

Bukannya Kejar Posisi Capres, Bahlil Malah Mau Jadi Caleg di Pemilu 2029


Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadilia menyatakan dirinya akan maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2029 mendatang. Dia mengaku akan merebut kursi anggota dewan dari Dapil Papua.

“Saya sudah sampaikan 2029 saya caleg menjadi anggota DPR RI dari Dapil Papua yang sekarang tidak dapat kursi Partai Golkar,” kata Bahlil di Muspinas III Kosgoro 1957 yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025) malam.

Karena kekosongan kursi di Dapil Papua ini, Bahlil meminta jajaran pengurus Partai Golkar bisa bekerja lebih keras lagi untuk memperbanyak kursi legislatif mereka. Ia pun memperingatkan anggotanya agar tak besar kepala jika belum berusaha maksimal.

“Kalau kursi kita tidak naik, secara jujur saya katakan kepengurusan di bawah kepemimpinan saya tidak lebih baik dari yang lalu. Dengan kata lain tidak maksimal,” ujarnya.

Baca Juga:  Usai Satori, Politikus Gerindra Heri Gunawan Siap-siap Diperiksa KPK

“Kalau tidak maksimal, jangan sok merasa hebat. Harus tahu diri,” ucap Bahlil.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menghadiri acara Muspinas III Kosgoro 1957 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025) malam.

Bahlil turut didampingi petinggi Golkar lainnya seperti Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Sarmuji, Bendahara Umum Partai Golkar Sari Yuliati, serta jajaran Ketua DPP Partai Golkar.

Sebagai informasi, Golkar sendiri sudah memberikan sinyal akan mendukung kembali Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) di Pemilu 2029. Dengan dukungan tersebut, praktis Golkar tidak lagi mematok target untuk mengusung kadernya menjadi capres atau cawapres pada pemilu.

Padahal dalam tradisi Golkar, biasanya ketua umum akan diusung atau mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres. Namun di era Bahlil hal tersebut tidak dilakukan.

Baca Juga:  Anak Buah Menko Airlangga Mangkir dari Panggilan KPK

Seperti contohnya pada era kepemimpinan Aburizal Bakrie di 2014. Saat itu dia diusung oleh kader untuk maju pada pilpres setelah menang dalam Munas Golkar. Saat itu ARB panggilan akrab Aburizal diberikan kebebasan untuk melakukan lobi-lobi untuk menjadi capres ataupun cawapres pada pemilu.

Setelah itu pada era kepemimpinan Airlangga, hal serupa juga terjadi. Saat itu, Airlangga terpilih menjadi Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto pada Munaslub Golkar tahun 2017.

Kepemimpinan Airlangga berlanjut setelah dirinya kembali memenangkan pertarungan dalam Munas Golkar tahun 2019. Setelah terpilih, kader merekomendasikan dan mendorong Airlangga untuk menjadi capres pada Pemilu 2024. 

Back to top button