Bukan Iklan! Ini Cerita 1 Dekade Pengguna yang Hidupnya Makin Praktis karena Samsung

Bagi Joe Octavianus, Samsung bukan sekadar merek teknologi, melainkan rekan hidup yang tumbuh bersamanya—dari masa kuliah, memasuki dunia kerja, hingga membangun rumah tangga.
Perkenalannya dengan Samsung dimulai pada 2012, saat ia membeli Galaxy Note3. Daya tarik awalnya sederhana: S Pen yang bisa membantunya mencatat ide di ruang kelas. Namun yang ia temukan jauh lebih dari sekadar fitur.
“Setelah pakai Galaxy Note3, saya sadar bahwa produk Samsung bukan cuma lengkap, tapi juga nyaman dan tahan lama. Itu yang bikin saya bertahan sampai sekarang,” ujar Joe dalam keterangan yang dikutip dari laman resmi Samsung, Senin (30/6).
Ekosistem Samsung yang Menyatu dalam Hidup
Seiring waktu, perangkat Samsung menjadi bagian dari hampir seluruh aspek hidup Joe. Kini, ia mengandalkan Galaxy Z Fold6 untuk bekerja secara mobile. Layar lipatnya memungkinkan multitasking: membuka dokumen sambil rapat virtual, atau membalas email sambil melihat peta.

Fitur Interpreter dan Chat Assist yang ditenagai Galaxy AI membantu Joe berkomunikasi lebih efektif dengan kolega internasional.Â
“Fitur-fitur AI ini bikin saya lebih percaya diri, karena bisa langsung kasih respons yang sopan, bahkan dalam bahasa asing,” ungkapnya.
Rumah yang Pintar, Nyaman, dan Efisien
Di rumah, Joe memanfaatkan SmartThings untuk mengontrol perangkat seperti AC, mesin cuci, dan air purifier. Ia bisa menyalakan pendingin ruangan dari mobil saat dalam perjalanan pulang, atau menerima notifikasi jika mesin cuci butuh perawatan.

“Samsung bikin rumah jadi hemat dan nyaman. Semua bisa saya atur dari HP, bahkan listrik pun bisa dipantau secara real-time lewat fitur Energy Saving,” kata Joe.
Lebih Sadar Hidup Sehat Berkat Wearable Samsung
Samsung juga menemani Joe dalam urusan kesehatan. Ia memakai Galaxy Watch Ultra dan Galaxy Ring untuk melacak langkah, detak jantung, kualitas tidur, dan kadar oksigen.
“Awalnya saya cuma pakai buat lihat waktu. Tapi setelah tahu datanya, saya jadi lebih sadar soal gaya hidup. Tidur saya ternyata lama, tapi telat—skornya tetap jelek. Ini bikin saya mau berubah,” jelasnya.
Teknologi yang Tumbuh Bersama
Bagi Joe, teknologi Samsung bukan sekadar alat, tapi mitra yang tumbuh bersamanya. Ia menyebut Samsung sebagai penyederhana hidup, dari soal kerja, rumah, hingga kesehatan.
“Hidup belum lengkap tanpa Samsung. Bukan karena saya fanatik, tapi karena saya merasakan langsung manfaatnya. Samsung selalu ada dalam tiap langkah hidup saya.”