Bisnis Sawit Masih Menjanjikan, Jhonlin Agro Raya Bukukan Laba Rp59,7 Miliar di 3 Bulan Pertama

Di tengah banyaknya perusahaan yang gulung tikar, industri sawit nasional masih bertahan. Bahkan ada yang semakin berkibar. Berhasil meraup cuan lumayan di tiga bulan pertama.
Adalah PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), emiten perkebunan sawit dan minyak goreng di bawah bendera Jhonlin Group itu, mencatatkan kinerja cukup moncer di tahun ini.
Penjualan di kuartal I-2025, JARR meraup Rp849 miliar dengan laba Rp59,7 miliar, dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Sementara, laba periode berjalan pada 2024, mencapai Rp260 miliar, atau tumbuh dari Rp77,2 miliar pada 2023. “Di kuartal I-2025, menunjukkan awal yang solid,” tulis manajemen JARR, Rabu (21/5/2025).
Tahun ini, JARR menargetkan penjualan hasil olahan kelapa sawit dan produk lainnya, bisa mencapai Rp4,46 triliun, dengan laba sebesar Rp312 miliar.
Pada kuartal I-2025, JARR mencatatkan aset sebesar Rp3,9 triliun, atau menurun tipis ketimbang 31 Desember 2024 yang mencapai Rp4,1 triliun.
Kemudian, jumlah liabilitas dan ekuitas JARR tercatat sebesar Rp 3,9 triliun pada kuartal I 2025. “Q1 2025 menunjukkan adanya penyesuaian, terutama di sisi aset dan liabilitas lancar, namun ekuitas terus meningkat,” kata manajemen.
Pada tahun ini, manajemen JARR optimistis bisa meningkatkan performa industri biodiesel menjadi 60-70 persen, demi mengejar laba bersih yang optimal.
Peningkatan ini merupakan bagian dari upaya perseroan menghasilkan CPO internal, yang sudah mencapai 15 persen dari CPO yang diolah pada 2025. Agar bisa naik lagi menjadi 20-25 persen dari total CPO.
“Hal ini berdampak adanya efisiensi biaya dalam hal pembelian CPO sebagai bahan baku utama biodiesel,” tulis manajemen.
Selain itu, perseroan bertekad untuk meningkatkan penjualan produk minyak goreng (migor). Jangkauan pasar semakin meluas mulai Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.