Hangout

Bikin Bangga, Film Angkara Murka Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia di Far East Film Festival 2025


Film karya anak bangsa, Angkara Murka siap membara di Far East Film Festival 2025 sebagai satu-satunya perwakilan dari Indonesia. 

Film debut sutradara Eden Junjung, Angkara Murka dengan judul internasional Mad of Madness, akan tayang perdana secara global di Far East Film Festival (FEFF) 2025 di Udine, Italia. 

Film ini juga masuk dalam nominasi White Mulberry Award for Best Debut Feature, penghargaan yang diberikan kepada film debut terbaik dari Asia. 

Sinopsis Film 

Mengusung genre horor dengan sentuhan spiritual dan psikologis, Angkara Murka atau Mad of Madness bercerita tentang Ambar, seorang ibu muda yang terpaksa bekerja di tambang pasir setelah suaminya menghilang secara misterius. 

Baca Juga:  JURNALISIK: ICW Kritisi Transparansi Alur MBG

Tapi yang ia hadapi bukan hanya kerasnya hidup, melainkan kengerian tak kasat mata yang membangkitkan luka dan trauma lama. Diperankan oleh Raihaanun, bersama Simhala Avadana, Whani Darmawan, Rukman Rosadi, dan Aksara Dena, film ini memadukan atmosfer mistis dengan realisme emosional yang kuat. 

“Ambar menyimpan ketakutan, luka, dan kesunyian yang terdengar seperti teriakan. Kekuatan karakternya lahir dari duka,” ujar Raihaanun, Jakarta, Kamis (10/4/2025). 

Angkara Murka Bawa Film Horor Indonesia Naik Kelas

Nama Eden Junjung sebelumnya dikenal lewat film pendeknya yang sukses di festival internasional, seperti Happy Family, Bura, dan The Intrusion. 

Lewat Angkara Murka Eden Junjung membawa horor Indonesia naik kelas ke ajang internasional dan membawa horor ke ranah yang lebih personal dan reflektif. 

Baca Juga:  7 Obat Herbal untuk Melancarkan Haid yang Terbukti Ampuh dan Aman

“Kadang horor paling nyata bukan datang dari luar,tapi dari luka yang kita abaikan,” kata Eden. 

Sebelum tampil di FEFF, film ini juga menarik perhatian saat terpilih dalam NAFF It Project Market di Bucheon International Fantastic Film Festival (BiFan) 2024 di Korea Selatan. Ini juga menjadi salah satu ajang film genre paling bergengsi di Asia. 

Film ini diproduksi oleh Forka Films, rumah produksi yang digawangi oleh sutradara sekaligus produser kenamaan Ifa Isfansyah yang sukses dengan karyanya yakni Gadis Kretek dan Sang Penari. 

Ifa kembali menunjukkan keberaniannya dengan mendukung film debut yang segar, berani secara tema dan berakar pada budaya lokal. 

“Dengan Angkara Murka, kami menjelajahi horor sebagai ruang ekspresi yang personal, spiritual, dan juga politis,” ungkap Ifa.

Baca Juga:  FOTO: Presiden Prabowo Hadiri Sarasehan Ekonomi Nasional

Back to top button