Belgia: Genosida Adalah Kata yang Tepat Gambarkan Situasi Gaza

Menteri Luar Negeri Belgia Maxime Prevot menyebut ‘genosida’ adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan apa yang terjadi di Jalur Gaza saat ini.
“Sebagai menteri luar negeri, bukan wewenang saya untuk membuat pernyataan seperti itu. Namun, pendapat pribadi saya menyatakan ini sangat mirip genosida. Saya tidak tahu kengerian apa lagi yang akan terjadi sebelum kata itu dapat digunakan,” kata Prevot dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (28/5/2025).
Menlu Belgia itu juga mengungkapkan kemarahannya terkait blokade bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Zionis Israel.
“Saya sangat geram. Saya telah mengatakan sejak April bahwa blokade bantuan adalah hal memalukan. Membuat orang kelaparan dengan sengaja adalah kejahatan,” ucap Prevot.
Dia juga menggarisbawahi bahwa seharusnya pemerintah Belgia dan Uni Eropa dapat meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel, seperti misalnya memberikan sanksi.
“Saya mendukung sanksi terhadap para pemimpin militer dan politik di kedua belah pihak dan terhadap para pemukim Yahudi yang secara paksa mengusir warga Palestina dari rumah mereka di Tepi Barat. Pemerintah Belgia tidak lagi cukup dengan mengutuk situasi ini; tindakan diperlukan untuk membuat Israel bergerak,” katanya.
Namun, Prevot menyadari bahwa tidak semua pihak koalisi memiliki pendapat yang sama.
“Dan syarat sanksi Eropa adalah semua negara anggota memberikan persetujuannya, termasuk negara-negara seperti Jerman, Italia, dan Hongaria,” tambahnya.
Prevot juga berharap pemerintahan Presiden AS Donald Trump akan mengubah sokongannya terhadap Israel.
Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan sebagian besar penduduk menderita kerawanan pangan yang tinggi.
Informasi terbaru dari otoritas kesehatan Gaza menyebut jumlah warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza telah melampaui 54.000 orang sejak pecahnya konflik antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober 2023.