Begini Duduk Perkara 3 Oknum Kadin Terlibat Pemerasan di Banten

Langkah Polda Banten menetapkan tiga oknum Kadin Cilegon, Banten, sebagai tersangka pemerasan pada PT China Chengda Engineering, menjadi sorotan luas. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, sudah menonaktifkan ketiga tersangka pada Jumat malam (16/5/2025).
Diketahui ketiga tersangka itu adalah Ketua Kadin Cilegon Muh Salim, Wakil Ketua Kadin Cilegon Bidang Industri Ismatullah dan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Rufaji Jahuri. Ketiganya sekarang sudah ditahan.
Menurut siaran pers Kadin, kronologi kasus ini terbongkar ketika pada Jumat (09/05/2025) ketiga tersangka mendatangi kantor PT China Chengda Engineering yang merupakan kontraktor utama pembangunan pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) milik PT Chandra Asri Alkali (CAA), anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk, di Cilegon, Banten.
Saat tiba dilokasi, ketiga tersangka menanyakan janji yang pernah diberikan. Sebab pada pertemuan 22 April 2025, disepakati PT China Chengda Engineering akan memberitahukan sejumlah item pekerjaan. Namun alangkah terkejutnya, ketika para tersangka melakukan pengecekan di lapangan, ternyata pembangunan sudah berjalan.
Selanjutnya pada saat diskusi berlangsung terjadi miskomunikasi dan adegan yang mengarah pada mengintimidasi dan “pemalakan” sehingga masuk ranah hukum. Momen kejadian ini terekam kamera dan dengan cepat viral di media sosial.
Kadin dalam keterangannya menjelaskan ketiga tersangka adalah pengusaha asal Cilegon, Banten, yang berharap bisa ikut terlibat dalam pembangunan pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride sebagai subkontraktor atau pemasok barang.
Polda Banten mengatakan Ketua Kadin Cilegon, Muh Salim, ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pemerasan karena meminta jatah proyek sebesar Rp5 triliun tanpa lelang kepada PT China Chengda Engineering.
Tindakan ketiga oknum tersebut disayangkan oleh para ekonom di Indonesia karena bisa merusak iklim investasi dan membuat investor jadi pikir-pikir untuk menanamkan investasinya di Tanah Air.
“Kadin menyesalkan peristiwa itu karena sudah menyebabkan kegaduhan yang tidak perlu,” kata Anin.