SulselNews

Beberapa Bulan Sebelum Tewas, AKP Ryanto Ulil Anshar Sempat Ingin Berhenti Dari Polisi 

INILAHSULSEL.COM, MAKASSAR – Beberapa bulan sebelum tewas, AKP Ryanto Ulil Anshar ternyata sempat ingin berhenti dari Polisi. Salah satu alasannya, karena tugas yang dijalankan menurutnya terasa sangat berat.

Sepupu Korban, Fery Mangin mengatakan keinginan AKP Ryanto Ulil Anshar berhenti dari Polisi ia sampaikan kepada ibunya, Cristina Yun Abubakar sekitar tiga bulan lalu. Ia bahkan menegaskan almarhum bukan ingin pindah tugas melainkan berhenti.

“Bukan pindah, malah dia bilang bolehkah saya keluar dari polisi. Tugas saya berat. Cuma ibunya kuatkan dan bilang ‘jangan nak, kita dukung dengan doa’,” ungkap Fery kepada wartawan, Sabtu (23/11/2024).

Menurut Fery Mangin, keinginan Ryanto sapaan akrab AKP Ryanto Ulil Anshar bukan tanpa alasan. Sebab sosok almarhum adalah Polisi yang sangat jujur dan tak mau menyalahi aturan.

Baca Juga:  Wakapolri Ahmad Dofiri Mau Pensiun, Ini Kata Komisi III soal Siapa Penggantinya

“Kalau dia bilang buruk yah buruk. Jadi Ryan itu lurus atau lambusuki (bahasa Makassar). Tidak bisa ditawar-tawar. Jadi itulah mungkin risiko, konsekuensi,” imbuhnya.

Dan benar saja, AKP Ryanto Ulil Anshar yang nenjabat Kasat Reskrim Polres Solok Selatan harus meregang nyawa. Ia tewas ditangan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar (57).

Pelaku menembak korban pada dini hari sekitar pukul 00.43 WIB di kawasan Kantor Polres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024). Korban ditembak pada bagian pelipis dan pipi kiri hingga akhirnya tewas ditempat.

Penembakan yang dilakukan pelaku AKP Dadang Iskandar lantaran korban menangani kasus tambanh Galian C. Korban ditembak saat melakukan pemeriksaan tersangka Galian C di Satreskrim Polres Solok Selatan.

Baca Juga:  Legislator PDIP: Setop Proyek Penulisan Sejarah jika Bersifat Selektif dan Parsial

Jenazah AKP Ryanto Ulil Anshar sendiri telah tiba di kediamannya sekitar pukul 01.00 dini hari pada Sabtu (23/11/2024). Almarhun saat ini masih disemayamkan di rumah duka, di BTN Jaya Blok E/5 RT 002 RW 001, Kelurahan Bitowa, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selstan (Sulsel).

Back to top button