News

Bawaslu Ungkap Sejumlah Potensi Kerawanan Pilkada


Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengungkap sejumlah kerawanan yang terjadi di pemilihan 2024 khususnya saat hari pencoblosan berlangsung.

Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja usai kegiatan Simulasi Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Serentak 2024 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).

Bagja mengatakan, terdapat sekitar 30 kerawanan permasalahan yang kemungkinan terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat pencoblosan berlangsung.

“Potensi-potensi kerawanan, di antaranya pertama, Tempat Pemungutan Suara yang tidak ramah disabilitas,” kata Bagja kepada wartawan di lokasi.

Selain itu, Bawaslu juga melihat potensi kerawanan seperti kemungkinan adanya salah pengertian antara daftar pemilih pindahan, daftar pemilih tambahan di dalam formulir yang tersedia.

Baca Juga:  Suami di NTB Tega Bunuh Istri karena Malu Banyak Utang

“Kemudian juga pada saat keterlambatan, kenapa? biasanya salah satunya persiapan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang kurang cepat di awal,” ujar Bagja.

Bagja juga menyoroti teknis penghitungan suara yang terjadi di TPS setempat. Apakah ada kehilangan suara dari pemilih yang sudah terdaftar di tempat tersebut.

Kemudian, Bawaslu juga mengingatkan persoalan pemilih yang tidak mempunyai KTP dan menggunakan biodata saat 27 November mendatang.

“Biodata itu sekarang kan tidak tersosialisasikan dengan baik. Oleh sebab itu, tolong teman-teman KPU, mensosialisasikan biodata itu bentuknya seperti apa, kalau tidak ada KTP elektronik atau yang belum memiliki KTP elektronik, tapi sudah perekaman itu ada biodata, itu diperbolehkan,” tuturnya.
 

Baca Juga:  4 Korban Longsor Trenggalek Belum Ditemukan

Back to top button