Arena

Barcelona Juara La Liga 2024/2025, Era Hansi Flick Ditandai Treble Domestik


Barcelona resmi mengunci gelar La Liga 2024/2025 usai menundukkan Espanyol 2-0 dalam derby Catalan di RCDE Stadium, Kamis (15/5/2025) waktu setempat atau Jumat (16/5) dini hari WIB. Kemenangan tersebut menegaskan dominasi Blaugrana musim ini yang tampil spektakuler di bawah arahan pelatih baru, Hansi Flick.

Gol indah Lamine Yamal di menit ke-53 dan penyelesaian Fermín López di masa injury time menjadi penentu kemenangan yang membawa Barcelona mengoleksi 85 poin, tak terkejar oleh Real Madrid. Ini menjadi gelar La Liga ke-28 dalam sejarah klub, sekaligus melengkapi treble domestik setelah menjuarai Copa del Rey dan Supercopa de España.

Musim 2024/2025 memang menjadi babak baru bagi Blaugrana. Flick yang datang dari Jerman pada Mei 2024 menghadapi tantangan besar memimpin skuad muda yang minim pengalaman. 

Baca Juga:  Piala Sudirman 2025: Putri KW Tumbang, Korsel Balik Memimpin 2-1

Namun dalam waktu singkat, ia mampu menyatukan semangat muda dan pengalaman pemain senior menjadi mesin kemenangan yang menawan.

Di bawah Flick, Barcelona tak hanya menang, tetapi menang dengan gaya. 

Hansi Flick tuntut Barcelona kurangi kesalahan saat hadapi Inter. (Foto: Getty images)

Mereka menjadi tim paling produktif di La Liga dengan 96 gol. Lewandowski mencetak 25 gol, Raphinha 18 gol, dan Yamal—yang baru berusia 17 tahun—menyumbang 8 gol serta belasan assist yang membuatnya layak dijuluki sebagai bintang masa depan sepak bola dunia.

Musim ini juga menjadi panggung kebangkitan bagi pemain muda La Masia seperti Pedri, Gavi, Cubarsí, dan Fermín, sementara pemain senior seperti Lewandowski, De Jong, dan Szczęsny membuktikan kualitas dan mentalitas juara mereka.

Baca Juga:  Swiatek tak Berdaya Lawan Coco Gauff di Semifinal Tanah Liat Madrid

Barça juga dikenal sebagai tim yang tak mudah menyerah musim ini, membukukan sembilan kemenangan comeback, termasuk kemenangan epik 4-3 atas Real Madrid di Montjuïc yang menjadi kunci membalikkan persaingan juara.

Meski demikian, satu catatan pahit datang dari Liga Champions, di mana Barcelona gagal lolos ke final setelah disingkirkan Inter Milan di semifinal secara dramatis.

Meski begitu, Flick menegaskan bahwa fondasi yang telah dibangun musim ini adalah modal besar untuk menatap masa depan yang lebih cerah. Barcelona kini tak hanya kembali ke jalur juara, tetapi juga menghidupkan kembali DNA sepak bola menyerang yang menghibur dan penuh determinasi.

Back to top button