Market

Bapak Jalan Tol Bukan Jokowi, Luhut Berani Sebut Basuki


Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan memuji Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Dijulukinya ‘Bapak Jalan Tol Indonesia’. Predikat itu ternyata bukan untuk Jokowi.

Luhut menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan dalam peluncuran buku oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjudul “BKS dari Underdog Jadi Menteri” di Jakarta, Selasa malam (8/10/2024).

Luhut mengaku senang dengan buku yang ditulis Budi Karya. Dia pun mengaku menunggu buku dari Menteri PUPR, bagaimana menjadi “Bapak Jalan Tol di Indonesia”.

“Saya senang sekali Pak Budi Karya meluncurkan buku ini karena enak kita baca, dan kita nunggu nanti Pak Basuki juga nulis buku mengenai karya beliau, bagaimana menjadi Bapak Jalan Tol di Indonesia,” ujar Luhut.

Baca Juga:  Sejak April hingga 27 Mei 2025, BI: Lebih Banyak Duit Asing Minggat Ketimbang Masuk

Luhut menilai, banyak menteri di kabinet yang telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia. Dokumentasi pencapaian ini, menurutnya, sangat penting agar capaian-capaian besar tersebut bisa diingat dan dihargai.

“Banyak sekali saya kira teman-teman menteri yang punya karya luar biasa dan elok didokumentasikan untuk capaian-capaian besar ini,” tutur Luhut.

Luhut menyampaikan, dirinya bersama sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM), akan segera pensiun dalam 12 hari lagi. Baginya segala hal memiliki waktunya, termasuk jabatan.

Luhut menyampaikan pentingnya memahami bahwa banyak pencapaian yang diraih selama ini berkat kerja tim yang solid, bukan semata hasil upaya individu.

“Kami tinggal 12 hari lagi, Pak Basuki, saya, Pak Budi Karya, itu akan pensiun, dan saya kira kita harus sadar semua yang di bawah langit ini ada waktunya,” ucap Luhut.

Baca Juga:  Prediksi IMF: Tingkat Pengangguran Indonesia Terbesar Kedua di Asia, di Bawah China

Dia juga mengenang masa-masa kerja bersama rekan-rekannya, termasuk Basuki dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, yang juga akan pensiun. 

Ia berharap persahabatan mereka akan terus berlanjut meski masa dinas telah berakhir. “Perkawanan kita jangan berhenti. Dan buat teman-teman yang lain semua juga, karena negeri ini harus terus maju, trajectory kita bagus, digitalisasi di Republik Indonesia makin maju,” kata Luhut.

 

Back to top button