Market

Banyak Proyek Konstruksi Macet, BI Catat Perlambatan Kredit Signifikan


Suka atau tidak, harus diakui, dunia bisnis saat ini tidak sedang baik-baik saja. Buktinya,  pelaku usaha banyak yang tidak mengajukan kredit ke bank. Khususnya sektor konstruksi melambat signifikan.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo merasakan adanya perlambatan kredit perbankan sektor konstruksi yang cukup signifikan di kuartal I-2025. Tak biasanya, hanya tumbuh single digit.

Dia mengungkapkan, pertumbuhan kredit pada Maret 2025 hanya 9,16 persen secara tahunan (YoY). Lebih rendah jika dibandingkan Februari 2025 yang mencapai 10,3 persen secara tahunan (year on year/yoy). 

“Kontribusi pertumbuhan kredit pada sektor konstruksi dan perdagangan masih terbatas,” ujar Perry, dikutip Minggu (27/4/2025).

Mengacu pada data uang beredar BI per Maret 2025, kredit konstruksi justru mengalami koreksi cukup dalam, sekitar 0,1 persen (yoy), menjadi Rp387,8 triliun. Padahal, bulan sebelumnya masih tumbuh 0,5 persen (yoy) atau senilai Rp386,4 triliun.

Baca Juga:  Peduli Migran Sebagai Pendulang Devisa, Wamenkop Ferry Dorong Pembentukan Koperasi MIMS

Hal tersebut sejalan dengan data PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Di mana, kredit konstruksi hanya tumbuh 0,3 persen (yoy)  menjadi Rp51,6 triliun Per Maret 2025. Kalau dilihat secara kuartalan, kredit konstruksi BTN, terkoreksi 1,4 persen (yoy).

EVP Corporate Communication and Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Hera F Haryn, mengatakan, tren penyaluran kredit pada umumnya sejalan dengan kondisi perekonomian.

Dia bilang, BCA terus mendukung pengembangan berbagai sektor termasuk infrastruktur dengan menyalurkan kredit secara pruden.

Hingga Maret 2025, BCA menyalurkan kredit konstruksi Rp41 triliun. Pencapaian tersebut masih mengalami pertumbuhan sekitar 30,3 persen (yoy).

“BCA senantiasa mendorong penyaluran kredit di berbagai sektor potensial, dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian sesuai dengan dinamika makro ekonomi domestik maupun global,” ujar Hera.
 

Baca Juga:  Menko Zulhas: Stok Bapok Aman Terkendali, yang Pedas-pedas Mulai Turun

Back to top button