
INILAHSULSEL.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, telah mencatat dampak serius banjir di wilayah mereka.
Hampir 500 rumah terendam dan 5 jembatan rusak akibat cuaca ekstrem. Tragisnya, satu nyawa pun menjadi korban terseret arus banjir.
Menurut Sudarmin dari BPBD Sidrap, banjir disebabkan oleh hujan deras yang terus menerus, mengenai sejumlah daerah di Sidrap.
“Curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi secara terus-menerus menyebabkan banjir sejumlah daerah di Sidrap,” kata Kalaksa BPBD Sidrap Sudarmin, Jumat (3/5/2024).
Wilayah yang paling terdampak meliputi Kecamatan Pitu Riawa, Pitu Riase, dan Dua Pitue, yang mengalami kerugian yang cukup parah.
“Dalam Kecamatan Pitu Riase, kita melihat lima jembatan hancur terbawa derasnya banjir, sementara di Kecamatan Pitu Riawa, sekitar 497 rumah terendam banjir,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa satu orang telah menjadi korban jiwa di Kecamatan Pitu Riase. Korban tersebut telah dievakuasi setelah ditemukan terjebak.
“Korban yang meninggal adalah H. Ali dari Desa Belawae. Ia terseret bersama rumahnya oleh arus banjir karena tempat tinggalnya berdekatan dengan sungai. Jenazahnya ditemukan terjepit di antara pohon,” jelasnya.
Di Kecamatan Dua Pitue, dua desa tenggelam dalam banjir dan dua rumah hanyut terbawa arus. Pihak BPBD mengungkapkan rencananya untuk mendirikan posko penanganan darurat guna merespons dampak banjir dan longsor.
“InshaAllah, posko akan kami buka di Kecamatan Pitu Riase karena wilayah tersebut merupakan yang paling rawan,” ungkapnya.
Sebelumnya dilaporkan bahwa hujan telah mengguyur Sidrap sejak Kamis (2/5), menyebabkan sejumlah daerah terendam banjir pada Jumat (3/5). BPBD Sidrap menyerukan kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca buruk yang sedang melanda.
“Sudah dua hari hujan terus-menerus. Kemarin hujan sangat deras dan hari ini pun demikian. Kami menghimbau kepada warga untuk selalu siaga menghadapi dampak cuaca buruk ini,” tandasnya.