Indikator Politik Sebut Mayoritas Publik Harapkan Ada Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Peneliti Utama Indikator Politik Hendro Prasetyo menyebut, mayoritas publik merasa perlu adanya partai yang menjadi oposisi terhadap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Dari survei kita menemukan ternyata mayoritas publik menyatakan harus ada oposisi yang kuat di DPR untuk mengontrol jalannya pemerintahan Prabowo 55,8 persen. Hanya 29,4 persen yang menyatakan partai-partai di DPR sebaiknya bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo,” tutur Hendro secara virtual dalam rilis survei bertajuk ‘Evaluasi Publik terhadap 10 Tahun Pemerintahan Presiden Jokowi’, dipantai di Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Sementara itu, soal isu mengenai PDIP bergabung atau tidaknya ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, hasilnya hampir imbang antara yang setuju 45 persen dan yang menyatakan tidak setuju sebesar 39,1 persen.
Kemudian pada isu aksi massa kawal putusan MK terkait pengesahan revisi UU Pilkada oleh DPR, mayoritas publik juga setuju dengan aksi ini sebanyak 73,3 persen dan yang tidak setuju hanya 24 persen.
Temuan lainnya, Peneliti Utama Indikator Politik Rizka Halida membeberkan beberapa masalah mendesak, yang harus diselesaikan oleh pemerintah selanjutnya selama lima tahun ke depan.
“Pertama, mengendalikan harga kebutuhan pokok 29,7 persen, menyediakan lapangan kerja 19,3 persen, mengurangi kemiskinan 12,7 persen, pemberantasan korupsi 10,1 persen, dan memajukan sektor pertanian 5,7 persen,” ungkap Rizka.
Sedangkan, saat responden ditanyakan mengenai keyakinan mereka atas kepemimpinan Prabowo menjadi lebih baik dari sekarang, sebanyak 83,4 persen merasa yakin dan hanya 13,7 persen yang menilai tidak yakin.
Sekadar catatan, survei dilakukan periode 22 hingga 29 September 2024. Jumlah responden sebanyak 1.200 warga Indonesia. Adapun sampel tambahan diambil dari 11 provinsi terbesar yakni Sumut, Riau, Sumsel, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Sulsel.
Masing-masing wilayah jumlah respondennya 300, sementara Sumbar menjadi 200 responden. Survei menggunakan metode survei multistage random sampling. Adapun margin of error sekitar 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.