Alwi & Ubed Sudah Dekati Level Jonatan-Ginting

Pelatih tunggal putra Indonesia, Indra Wijaya, menilai dua pemain muda, Alwi Farhan dan Moh. Zaki Ubaidillah, menunjukkan perkembangan signifikan dan mulai mendekati level pemain senior seperti Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
Penilaian itu disampaikannya usai Piala Sudirman 2025, di mana Indonesia gagal ke final dan meraih perunggu. Meski begitu, sektor tunggal putra tampil solid lewat kontribusi maksimal dari Alwi dan Ubed.
“Kalau saya melihat Alwi, Ubed, permainannya sudah mendekati top level,” kata Indra dalam video wawancaranya di Instagram resmi PBSI, Senin (5/5/2025).
Salah satu sorotan Indra tertuju pada penampilan Alwi saat menumbangkan Anders Antonsen, wakil Denmark peringkat tiga dunia di laga pamungkas Grup D. Saat itu, Alwi menang dramatis tiga gim 21-17, 15-21 dan 21-17. Bagi Indra, hasil tersebut bukan merupakan keberuntungan semata.
“Terbukti dengan bisa mengalahkan Antonsen itu bukan sesuatu yang istilahnya untung-untungan. Jadi level permainan anak-anak itu sudah di situ,” katanya.
Di sisi lain, penampilan Ubed yang merupakan pelapis kedua di bawah Alwi Farhan juga patut mendapat apresiasi. Tampil sebagai debutan di Piala Sudirman 2025, Ubed sukses membayar kepercayaan dengan menyumbang poin penting bagi Indonesia saat menghadapi Inggris di laga pembuka.
Dalam pertandingan tersebut, pebulu tangkis berusia 17 tahun itu tampil impresif dan mampu menaklukkan wakil Inggris, Nadeem Dalvi, lewat kemenangan straight game 21-14, 21-10.
“Tapi satu kali lagi yang perlu diingat siapapun juga pemain atau pemain yang sudah sekarang jadi pemain top juga, perlu jam terbang,” ucap Indra.
“Itu tingkat kematangan, perlu jam terbang dan itu yang perlu diuji. Seperti Alwi, Ubed, oke kita bicara Ini menjanjikan. Tapi untuk menjalani prosesnya ini enggak bisa dibilang mudah,” ujar dia menambahkan.
Terlepas dari itu, penampilan keduanya di Piala Sudirman juga bukan tanpa catatan evaluasi. Ia mencontohkan performa Alwi saat menghadapi wakil Korea Selatan, Cho Geonyeop di babak semifinal.
Menghadapi pebulu tangkis berperingkat 141 dunia, Alwi tampak cukup kewalahan dan harus melalui rubber game ketat 16-21, 21-8, dan 21-8.
“Nah ini kan satu lagi jam terbang yang harus dilewatin, which is ini satu pengalaman mahal. Syukur bisa mencerna, mendengar masukan-masukan dari pelatih dan bisa berubah. Ini kan kondisinya berbalik seperti waktu dia lawan Antonsen kan begitu,” ujar Indra.