Arena

Alcaraz Raih Gelar ATP Masters 1000 Ketujuh, Bekuk Sinner di Final Roma


Carlos Alcaraz sukses menundukkan Jannik Sinner pada partai final Internazionali BNL d’Italia 2025, Minggu (18/5) waktu setempat atau Senin (19/5) WIB, untuk merebut gelar ATP Masters 1000 ketujuhnya.

Alcaraz tampil dominan dengan skor 7-6(5), 6-1 dalam pertandingan yang berlangsung selama satu jam 45 menit di Campo Centrale, Roma. Kemenangan ini sekaligus menghentikan rekor 26 kemenangan beruntun milik Sinner, dan menjadi gelar pertama Alcaraz di Italian Open.

“Saya sangat senang mendapatkan gelar pertama saya di Roma, dan semoga ini bukan yang terakhir,” kata Alcaraz usai pertandingan, dikutip inilah.com dari ATP.

Alcaraz sempat menyelamatkan dua set point pada set pertama sebelum mengunci kemenangan dengan performa solid. Petenis asal Spanyol itu kini mencatat rekor head-to-head 7-4 atas Sinner.

Baca Juga:  Jadwal Liga 1 Pekan ke-31: Penentuan Gelar Juara Persib di Ternate

“Saya bangga dengan cara saya bermain hari ini—stabil, tenang, dan taktik saya berjalan dari awal hingga akhir,” ujar Alcaraz, yang kini berusia 22 tahun.

Dengan kemenangan ini, Alcaraz menjadi petenis pertama yang meraih tiga gelar ATP musim ini, menyusul kemenangannya di Rotterdam dan Monte Carlo. Ia juga menjadi petenis kelima dalam sejarah yang sukses menjuarai tiga turnamen ATP Masters 1000 di lapangan tanah liat.

Sinner, yang baru kembali bertanding usai tiga bulan absen sejak memenangi Australian Open, berusaha menjadi petenis putra Italia pertama yang juara di Roma sejak Adriano Panatta pada 1976. Namun, performa konsisten Alcaraz terlalu tangguh untuk ditaklukkan.

Baca Juga:  Madura United Jauhi Zona Degradasi Usai Gebuk Persik 2-1

Setelah mundur dari Madrid karena cedera adduktor, Alcaraz kembali dengan performa prima di Roma. Ia hanya kehilangan satu set sepanjang turnamen.

Dengan rekor 27 menang dan hanya 2 kalah di lapangan tanah liat sejak Mei tahun lalu, Alcaraz kini siap menuju Roland Garros untuk mempertahankan gelar Grand Slam-nya.

“Semua perhatian tertuju ke Paris sekarang. Mengalahkan Jannik dan menjuarai Roma adalah modal besar untuk Roland Garros,” tegasnya. “Final bukan tentang bermain, tapi tentang menang.”

Back to top button