Media Asing Ramai-ramai Soroti Tenggelamnya KMP Tunu di Perairan Selat Bali

Kecelakaan kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam, menjadi perhatian serius media-media internasional. Feri yang mengangkut 65 orang ini tenggelam dalam perjalanan dari Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pulau Bali.
Laporan The Guardian dengan judul ‘Bali ferry sinking leaves at least four dead, dozens missing’ menyebutkan empat orang tewas dan puluhan lainnya dinyatakan hilang. Senada, media Qatar Al Jazeera memberitakan, ‘Dozens missing after ferry carrying 65 people sinks off Indonesia’s Bali’.
Menurut The Guardian, KMP Tunu Pratama Jaya karam sekitar 25 menit setelah bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya membenarkan, “KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam sekitar 25 menit setelah lepas jangkar.” Sementara itu, NDTV melaporkan 61 orang hilang pascakejadian.
Sejumlah portal berita internasional lain seperti BBC, CNN, dan media Singapura The Strait Times juga turut menyoroti insiden ini.
Kapolres Banyuwangi AKBP Rama Samtama Putra mengonfirmasi empat korban tewas dan 23 orang selamat. Sebanyak 38 orang masih dalam pencarian. “Banyak korban yang ditemukan dalam kondisi tidak sadar setelah terombang-ambing di laut selama beberapa jam,” kata Rama.
Basarnas mencatat kapal feri ini mengangkut 53 penumpang, 12 awak kapal, dan 22 unit kendaraan. Operasi pencarian melibatkan sembilan kapal, termasuk dua kapal dan dua perahu karet, yang terus menyisir laut di tengah ombak setinggi dua meter. Empat korban selamat ditemukan mengambang di laut pada Kamis (3/7/2025) dini hari, menggunakan sekoci penyelamat kapal.
Presiden Perintahkan Respons Darurat
Presiden RI Prabowo Subianto, yang tengah berada di Arab Saudi, langsung menginstruksikan respons darurat. “Presiden telah memerintahkan agar seluruh sumber daya dikerahkan untuk upaya penyelamatan,” ungkap Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Ia menambahkan, cuaca buruk menjadi pemicu utama kecelakaan.
Meskipun manifes kapal mencatat 65 orang, pihak berwenang mengakui adanya ketidaksesuaian antara data resmi dan jumlah penumpang sesungguhnya, mengindikasikan kemungkinan adanya korban yang belum terdata.
Penyeberangan Jawa-Bali yang biasanya ditempuh dalam satu jam ini banyak digunakan warga dan wisatawan dengan kendaraan pribadi. Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan resmi tentang keberadaan warga negara asing di antara korban.
Sejarah Kelam Kecelakaan Laut Indonesia
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan sekitar 17.000 pulau, memang kerap dihadapkan pada insiden maritim, baik akibat cuaca ekstrem maupun kelonggaran standar keselamatan. “Bencana maritim adalah kejadian umum di Indonesia, di mana standar keselamatan yang longgar sering kali membuat kapal kelebihan muatan dan minim peralatan penyelamatan,” tulis Al Jazeera.
Maret lalu, sebuah kapal yang membawa 16 orang terbalik di perairan Bali akibat cuaca buruk, menewaskan satu warga Australia. Tragedi pada 2018 juga masih membekas, ketika lebih dari 150 orang tenggelam setelah feri karam di Danau Toba, Sumatera.
Pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya terus berlanjut, sementara keluarga penumpang yang hilang menanti kabar dengan cemas di daratan.