Market

Hanya dalam 3 Tahun, BSI Melesat ke Jajaran Bank Global Berprestasi

Masuk tahun ketiga pasca merger 3 bank BUMN syariah, menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI), pergerakannya luar biasa. Kinerjanya mengilap hingga ke level dunia.

Jumlah nasabah BSI membeludak, hingga mengalahkan bank syariah global seperti Islami Bank Bangladesh dan Alrajhi Bank (Arab Saudi).

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (Persero/BRIS) Tbk, Hery Gunardi menyebut angka 19 juta nasabah BSI, saat ini. Mengungguli Islami Bank Bangladesh, bank swasta terbesar di Bangladesh. Serta, Alrajhi Bank, bank berkapitalisasi terbesar di Timur Tengah.

“Selain jumlah nasabah BSI mencapai 19 juta. Masuk bank dengan jumlah nasabah terbesar di dunia. Dan, market cap (kapitalisasi pasar) BSI terus bertambah. Sehingga, kekayaan negara ikut nambah,” kata Hery, Jakarta, dikutip Rabu (11/10/2023).

Baca Juga:  Kemitraan Indonesia-AS dalam Program Pengendalian Ekspor dan Keamanan Perbatasan

Per 10 Oktober 2023, kapitalisasi pasar emiten perbankan syariah berkode BRIS ini, mencapai Rp72,19 triliun. Selanjutnya, BSI masuk 15 besar bank syariah dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia. “Mimpinya BSI masuk salah satu terbesar dari sisi market cap,” katanya.

Hery membeberkan, capaian BSI pascamerger 3 bank syariah pelat merah yakni Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah pada 2021, perlu terus ditingkatkan. Banyak hal positif yang dilahirkan dari proses merger tersebut.

“Sebelum merger, walau banyak bank syariah, tapi tidak ada satu pun yang masuk top ten bank dengan aset terbesar,” kata Hery.

Tentu saja yang dimaksudnya adalah Bank Syariah mandiri (BSM) yang pada 2020, masuk urutan 15 bank dengan aset terbesar di Indonesia. Diikuti BRI Syariah dan BNI Syariah masing-masing di posisi 23 dan 24.

Baca Juga:  Di Tangan Djaka, Ditjen Bea Cukai Diyakini bakal Lebih Tegas dan Disegani

“Bank syariah tidak kelihatan dan tidak terdengar. Kemudian setelah merger dari sisi aset, kita langsung merangsek ke posisi tujuh,” ungkap Hery.

Ya, Hery betul. Per Juni 2023, BSI menduduki posisi ke-tujuh sebagai bank pendulang aset terbesar di Indonesia, dengan raupan aset Rp313,61 triliun, naik 13,07 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Dari sisi pendanaan, kinerja BSI tak kalah moncernya. Masuk enam bank pendulang dana pihak ketiga (DPK) terbesar di Indonesia, sebesar Rp236 triliun.

Sedangkan dari sisi pembiayaan, BSI bertengger di posisi enam dengan raupan Rp222 triliun.  Pun demikian dengan laba meroket menjadi Rp2,8 triliun. Masuk enam bank dengan koleksi cuan terbesar di Indonesia.  

Baca Juga:  Sampai April 2025 Pemerintah Sudah Gelontorkan Belanja Bansos Rp43,6 Triliun

Back to top button