Hangout

Tidak Masalah, Pasien Diabetes Bisa Makan Nasi Putih dan Merah

Pasien Diabetes tidak masalah konsumsi nasi merah dan nasi putih sebagai menu harian mereka. Menurut dokter spesialis gizi klinik lulusan Universitas Indonesia dr. Marini Siregar, SpGK, kedua jenis nasi tersebut bisa menjadi pilihan asal sesuai dengan kebutuhan kalori harian.

“Mau nasi merah boleh, mau nasi putih boleh asal konsumsinya sesuai kebutuhan. Kalau dibilang 100 gram ya 100 gram, tiga per empat gelas ya tiga per empat gelas,” kata Marini, Jakarta, Selasa (25/07/2023).

Marini menambahkan, jika pasien diabetes memilih nasi putih, ada baiknya menambahkan sayur sebagai pelengkap untuk sumber serat, kemudian juga lauk sebagai sumber protein. Tidak ketinggalan yang terpenting adalah lemak, dari komposisi tersebut bisa menurunkan indeks glikemik pada nasi putih.

Baca Juga:  Ernest Prakasa Bingung Pemain Timnas Indonesia dapat Jam Tangan Rolex: Bukannya Lagi Penghematan?

Indeks glikemik merupakan indikator cepat atau lambatnya unsur karbohidrat dari bahan pangan dalam meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

Semakin tinggi angka indeks glikemik suatu makanan, maka semakin cepat makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah.

Makanan disebut memiliki indeks glikemik rendah bila angkanya di bawah 55 dan tinggi apabila angkanya di atas 70. Indeks glikemik nasi merah dikatakan sekitar 50 sementara nasi putih sekitar 72.

Selain itu, beras merah dapat juga dikonsumsi karena mengandung tinggi serat. Beras merah bisa membuat seseorang cepat kenyang dan tidak mudah lapar serta meminimalisasi konsumsi banyak makanan.

“Di dalam beras merah juga ada zink dan zat gizi yang berfungsi untuk menguatkan kerja hormon insulin,” kata Marini.

Baca Juga:  Menparekraf Imbau Wisatawan Utamakan Keselamatan Selama Libur Sekolah 2025

Masih menurutnya, pasien diabetes seperti orang sehat pada umumnya juga harus memperhatikan asupan makanan bergizi seimbang dan sebisa mungkin setiap kali makan asupan makanan terdiri atas makanan sumber karbohidrat, protein, sayur dan buah, karena apa yang dikonsumsi memengaruhi kadar gula darah tubuh. Pilihlah makanan kaya serat, vitamin, mineral serta rendah gula tambahan, lemak ataupun sodium.

Berbicara komposisi, karbohidrat dibutuhkan sekitar 45 – 65 persen dari total kebutuhan kalori sehari, lalu protein sebanyak 10 – 20 persen dari total kalori per hari sementara lemak kurang dari 30 persen dari total kalori per hari.

Marini menambahkan, masyarakat dan para pasien diabetes juga perlu menjauhi alkohol dan rokok karena keduanya mampu memicu diabetes untuk berkomplikasi menjadi penyakit yang lebih parah, seperti penyakit jantung, stroke, hingga penyakit mata.

Baca Juga:  Ekraf Butuh Ekosistem Sehat, DPR Minta Kemenekraf Gandeng Lembaga Keuangan Bantu Musisi Daerah

Back to top button