News

30 Anggota Ormas Ditangkap Buntut Ricuh Rebutan Parkir RSU Tangsel


Polda Metro Jaya meringkus 30 anggota organisasi masyarakat (ormas) yang membuat kericuhan di lahan parkir di RSU Tangerang Selatan (Tangsel).

Puluhan anggota ormas itu terlibat perebutan pengelolaan lahan parkir RSU Tangsel yang sudah lama dikuasai, namun saat ini ingin diambil alih pengelolaannya secara resmi.

“Sudah diamankan 30 orang. Saat ini sedang diperiksa di Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (22/5/2025).

Sementara Direktur RSU Tangsel, Umi Kulsum, mengatakan penataan pengelolaan parkir RSU Tangsel sesuai dengan ketentuan aturan yang berlaku.

“Permasalahan parkir yang dikuasai oleh pihak lain dari mulai penyelidikan, penyidikan, penindakan, serta proses hukum diserahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian,” jelas Umi.

Baca Juga:  Pesawat Presiden Ganti Warna, Komisi I DPR: Efisiensi tak Sasar Anggaran Perawatan

Umi menuturkan hingga saat ini permasalahan kericuhan parkir tersebut tidak menggangu pelayanan di RSU Tangsel. “Pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan baik dan lancar, masyarakat tidak perlu khawatir untuk datang berobat ke RSU,” jelasnya.

Umi berharap siapapun ke depan yang ingin melakukan pemanfaatan aset parkir di RSU Tangsel harus melalui mekanisme yang sesuai.

“Untuk kondisi saat ini operasional perparkiran RSU Tangsel ditangani oleh perusahaan perparkiran yang sah dan dibantu oleh pihak sekuriti dari rumah sakit,” ungkapnya.

Sebelumnya, sebuah video viral beredar di media sosial yang memperlihatkan aksi intimidasi dan kekerasan terhadap pihak vendor pengelola parkir di RSUD Tangsel.

Dalam keterangan video itu disebutkan bahwa aksi premanisme dilakukan oleh anggota ormas di Tangsel terhadap pihak vendor yang resmi memenangkan lelang pengelolaan parkir sejak tahun 2017.

Baca Juga:  Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1 Persen

Disebutkan, vendor tersebut pada hari kejadian mencoba memasang alat parkir di lokasi, namun mendapatkan perlawanan keras dari kelompok ormas. Akibatnya, terjadi kericuhan yang menyebabkan kerugian hingga ratusan juta rupiah di pihak vendor.

Back to top button