17 Tahun Menunggu, Tottenham Akhirnya Juara Lagi dan Gantung Setan Merah ke Jurang Ketiadaan

Tottenham Hotspur akhirnya memecah kutukan 17 tahun tanpa gelar setelah mengalahkan Manchester United 1-0 di final Liga Europa 2024/25 di Stadion San Mamés, Bilbao, Kamis (22/5) dini hari WIB. Gol penentu kemenangan dicetak Brennan Johnson pada menit ke-42 lewat gol “bundel” yang menggambarkan jalannya laga—buruk secara teknis, tapi cukup untuk sejarah.
Laga ini mempertemukan dua tim yang terpuruk di Premier League. MU finis di posisi ke-16, dan Spurs bahkan lebih buruk, duduk di peringkat ke-17. Namun, hanya satu tim yang bisa mengubah nasib, dan pasukan Ange Postecoglou melakukannya dengan penuh determinasi.
“Sejak saya datang ke sini, orang bilang Tottenham tim bagus tapi tak pernah bisa menyelesaikan pekerjaan. Hari ini, kami melakukannya,” ucap Johnson usai laga dikutip dari ESPN. “Musim kami memang buruk, tapi malam ini segalanya berubah,” lanjutnya.
Gol Berantakan Tapi Bersejarah
Gol tunggal Spurs terjadi dalam situasi kacau. Umpan silang Pape Matar Sarr dari sisi kiri gagal dibaca Luke Shaw dan kiper Andre Onana. Bola mengenai tubuh Shaw, memantul ke arah Johnson yang kemudian menyentuhnya nyaris tanpa sengaja, tapi cukup melewati garis gawang.
MU bukannya tanpa peluang. Amad Diallo tampil paling mengancam, Bruno Fernandes terus mencoba mengatur serangan, dan Højlund hampir menyamakan kedudukan di babak kedua andai bukan karena sapuan luar biasa dari Micky van de Ven di garis gawang.
Garnacho yang masuk sebagai pemain pengganti sempat memberi harapan lewat tusukan-tusukan cepat dan tembakan tajam, namun kiper Vicario tampil sigap menepis semua peluang tersisa—termasuk dari Shaw di injury time.
Era Baru Spurs, Musim Gelap MU
Ini adalah gelar pertama Tottenham sejak menjuarai Piala Liga 2008 dan gelar Eropa pertama mereka sejak 1984. Tak hanya itu, kemenangan ini juga memastikan mereka kembali ke Liga Champions musim depan, dengan potensi pemasukan finansial mencapai £100 juta.
Bagi MU, ini adalah akhir pahit dari musim kelam. Kalah di final, gagal lolos ke kompetisi Eropa untuk musim depan—hal yang belum pernah terjadi sejak musim 2014/15. Tekanan kini tertuju ke manajer Ruben Amorim, yang gagal menyelamatkan musim.
Sementara Postecoglou menepati janjinya: “Musim kedua selalu ada trofi.” Kini, ia resmi masuk daftar manajer yang memberi Tottenham gelar dalam era modern.
Detail Final Liga Europa 2024/25
Spurs: Vicario; Pedro Porro, Romero (c), Van de Ven, Udogie (Spence 90); Bentancur, Bissouma, Sarr (Gray 90); Johnson (Danso 79), Solanke, Richarlison (Putra 67).
Pemain pengganti yang tidak digunakan: Austin, Whiteman, Davies, Ajayi, Moore, Odobert, Scarlett, Telp.
Sasaran: Johnson 42.
MU: Onana; Yoro, Maguire, Shaw; Mazraoui (Dalot 85), Casemiro, Fernandes (c), Dorgu (Mainoo 90); Amad, Gunung (Garnacho 71); Hojlund (Zirkzee 71).
Pemain pengganti yang tidak dimainkan: Bayindir, Amass, Evans, Heaven, Lindelof, Collyer, Eriksen, Ugarte.
Pemain yang mendapat kartu kuning: Amad, Zirkzee, Maguire, Evans.
Penonton: 49.224.