News

10 Kecamatan di Purworejo Terendam Banjir, Hasil Panen Padi Rusak

Banjir yang merendam delapan wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah mengakibatkan hasil panen milik warga mengalami kerusakan.

Banjir yang terjadi sejak Senin (14/3/2022) lalu itu terjadi di 10 kecamatan di antaranya Kecamatan Banyuurip, Bagelen, Purwodadi, Ngombol, Grabag, Bayan, Kutoarjo, Butuh, Kemiri, dan Pituruh. Bahkan hingga saat ini beberapa wilayah masih terendam.

Seperti halnya Desa Tangkisan dan Krandegan, Kecamatan Bayan dengan ketinggian air 50-200 sentimeter. Wilayah tersebut diketahui memang paling rendah, dan wilayah pertemuan antar dua sungai yaitu Sungai Dulang di sebelah timur dan Sungai Jali di sebelah barat.

Sekretaris Desa Tangkisan Agus Winarno mengatakan jumlah warga Tangkisan yang terendam banjir sebanyak 200 kepala keluarga. Meski tak ada korban jiwa, namun warga mengalami kerugian harta benda dan hasil panen.

Baca Juga:  Pakar Hukum: Aristo Pelaku Pencabulan PPDS Unpad Bisa Dipenjara 20 Tahun

“Hampir 100 persen hasil panen padi yang di simpan di rumah warga terendam air banjir,” katanya, Rabu (16/3/2022).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Budi Wibowo mengatakan banjir disebabkan karena tingginya curah hujan hingga mengakibatkan beberapa sungai meluap seperti Sungai Bogowonto, Jali, Dulang, Dlangu, dan Bedono.

“Kemarin kita sudah melakukan evakuasi dan droping logistik berupa nasi bungkus ataupun dalam bentuk mentahan kepada pemerintah desa, sehingga mereka bisa membuka dapur umum,” ujarnya.

Beberapa warga di wilayah banjir yang terparah sempat dievakuasi lantaran banjir merendam tempat tinggalnya lebih dari 1 meter. Bahkan beberapa warga juga mengevakuasi hewan ternaknya ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga:  Beda dengan Omongan Pramono, Warga Eks Kampung Bayam Bantah Dapat Pelatihan Kerja

Seperti di Desa Bapangsari (Kecamatan Bagelen), Desa Wingko Sanggarah (Kecamatan Ngombol), dan Desa Tangkisan (Kecamatan Bayan).

Back to top button